Hukuman Tuhan Jangan kau sangka air yang menyerang itu Adalah keputusan tuhan yang kejam Hingga kau salahkan Tuhan Saat bergelimang nyawa melayang membubung awan Kala itu, kau telah lupa Alam mu adalah alam yang telah tercipta dari kekosongan Dicipta sebagai sahabat kehidupan Ketika itu kau pun lupa Tangan tangan jahilmu merenggut kelestariannya Masihkah kau lupa pohon pohon yang kau tebang Hingga hutan berubah tandus dalam kegersangan Masihkah kau lupa tentang sampah yang terbuang Hingga sungaimu keruh dalam kotoran Ingatlah wahai sahabat Untuk sadar tentang pentingnya lingkungan Tak perlu menunggu banjir menjemput Karena Cukuplah yang terjadi Menjadi peringatan dari TUhan Puisi tentang banjir bagian kedua Mengapa? Mengapa sungai kian dangkal Sementara Bumi kian rapuh Dalam alirannya yang kian mengeruh Menjajah lekukan bumi yang menua Diseberang sana, ada harapan tentang kehidupan Yang kemudian terluluh lantakkan karena keserakahan Hutan kian kikis Hijau pemandangan kian menipis Di seberang sana, tanah yang tandus menua dalam kegersangan Terkejut saat hujan melanda Hanya bisa diam menyaksikan badai dan air menerjang segala Saat itu, ribuan manusia baru sadar Aku bersalah telah menrusak alam Dan sesaat setelah itu Mereka lupa pada kenyataan Demikianlah contoh puisi tentang banjir akibar lingkungan hidup yang rusak yang semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar bisa menghargai alam. Terima kasih atas kunjungan anda di blog puisi cinta ini semoga dapat bermanfaat. Terima kasih/.
http://ift.tt/1zv5JMm Muhammad Egi Morgan Grice
http://ift.tt/1zv5JMm Muhammad Egi Morgan Grice
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.